PUSARAN.CO- Ratusan warga Kemantren Kraton kawasan Jeron Beteng atau dalam benteng Kraton Yogyakarta menari topeng di Alun-alun Selatan Minggu (30/4/2023). Tari topeng kolosal itu memeriahkan kegiatan Festival Jeron Beteng dan Festival Kampung Wisata yang digelar Pemerintah Kota Yogyakarta.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta, Kadri Renggono mengatakan Jeron Beteng merupakan salah satu kawasan sumbu filosofi di Yogyakarta yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Untuk itu Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Keraton Yogyakarta dan pokdarwis serta komunitas, mengangkat potensi destinasi wisata di kawasan Jeron Beteng dengan kegiatan Festival Jeron Beteng.
“Penyelenggaraan festival ini merupakan bentuk komitmen kita bersama, untuk mengembangkan destinasi wisata di Kota Yogya Kami berharap, dengan diselenggarakannya Festival Jeron Beteng ini, dapat menunjukkan eksistensi aktivitas pariwisata di Kota Yogyakarta,” kata Kadri saat pembukaan Festival Jeron Beteng.
Pihaknya berharap kegiatan itu dapat membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya serta sejarah Kota Yogyakarta. Selain itu melalui Festival Jeron Beteng diharapkan mendorong peningkatan jumlah wisatawan dan memperpanjang waktu kunjungan wisata. Termasuk memberdayakan masyarakat melalui sektor industri pariwisata.
“Waktu pelaksanaan festival ini sangat strategis karena masih berada pada masa libur panjang Idul Fitri 1444 Hijriyah. Mudah-mudahan Festival Jeron Beteng dapat memikat hati wisatawan dan pemudik untuk terus kembali ke Kota Yogyakarta,” ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menambahkan Festival destinasi Jeron Beteng dengan tema Festival Topeng itu pertama kali diadakan di tahun 2023.Wilayah Jeron Beteng dipilih sebagai lokasi festival karena menjadi jantungnya pariwisata berbasis kebudayaan di Kota Yogyakarta. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Keraton Yogyakarta yang memberikan izin dan mendukung kegiatan Festival Jeron Beteng.
“Festival ini dirancang untuk melestarikan topeng yang merupakan bagian dari kebudayaan kita, mengangkat potensi seni budaya dan ekonomi kreatif di area jeron beteng dan menyambut wisatawan pada musim libur Lebaran,” papar Wahyu.
Dia menjelaskan topeng dipilih sebagai tema festival karena topeng dan tari topeng merupakan warisan nenek moyang sejak abad ke-9 atau era Mataram Kuno. Hampir semua daerah memiliki tradisi topeng sendiri-sendiri. Khususnya untuk wilayah Yogyakarta ada topeng panji sebuah lakon pewayangan yang merupakan penanda peralihan dari wayang purwa Ramayana dan Mahabarata ke wayang madya.
Festival Destinasi Jeron Beteng dimulai dengan lomba kreasi dan mewarnai topeng, bazar ekonomi kreatif yang diikuti 20 stan produk kuliner dan UMKM kampung wisata. Di samping itu pawai dan tari topeng kolosal dari 3 kelurahan yang Kemantren Kraton yakni Kadipaten, Patehan dan Panembahan. Masing-masing kelurahan menampilkan banyak kesenian antara lain macapat, tari modern, tari nawung sekar, tari bujang ganong, jathilan dan sajian musik.
Sementara itu mewakili Kraton Yogyakarta, GKR Bendara menyampaikan salah satu visi Gubernur DIY adalah peningkatan ekonomi dari kampung wisata atau desa wisata. Menurutnya kalau desa wisata punya pemandangan sawah, gunung dan pantai. Maka yang dimiliki kampung wisata adalah heritage dan warganya yang istimewa.
“Festival Jeron Beteng dan Festival Kampung Wisata adalah kesempatan bagi masyarakat mengenal lebih jauh apa yang dimiliki kampung wisata masing-masing. Ada paket wisata membatik, bersepeda dan mewiru. Ini menjadi ciri khas masyarakat dan kampung wisata di Yogya,” pungkas GKR Bendara. (RLS)