PUSARAN.CO -Perumda Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta secara resmi menetapkan hari jadinya menjadi tanggal 1 Januari yang sebelumnya jatuh pada tanggal 1 Agustus.
Penggantian hari jadi ini ditandai dengan diserahkannya Surat Keputusan (SK) Walikota Yogyakarta tentang penetapan hari jadi PDAM Tirtamarta dari Pj Walikota kepada Direktur Utama (Dirut) Perumda PDAM Tirtamarta.
Di kesemptan yang sama juga dilakukan peluncuran buku ‘Air Minum untuk Republik’. Buku ini berisi tentang jejak sejarah PDAM Tirtamarta.
Dirut Perumda PDAM Tirtamarta, Majiya mengatakan penggantian hari jadi tersebut telah dilakukan dengan cara penelusuran sejarah oleh tim yang terdiri dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Yogyakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Keraton Yogyakarta, Pura Pakualaman, serta para akademisi dari UGM dan kalangan profesional.
“Hari jadi yang sebelumnya ditetapkan pada 1 Agustus 1918, diubah menjadi 1 Januari 1926. Melalui penelusuran ini usia PDAM yang sejatinya menginjak 105 tahun pada 2023, otomatis mengalami penyusutan menjadi 97 tahun,” ujarnya Sabtu (6/5/2023) di Kantor Perumda PDAM Tirtamarta.
Majiya menceritakan awal mula berdirinya PDAM Tirtamarta adalah pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII bertahta, Beliau sangat memahami kebutuhan masyarakat dan peran strategis penyuplai air bersih.
“Beliau juga merupakan seorang raja pembaharu zaman yang mempunyai perhatian sangat besar pada kepentingan rakyat. Atas izinnya, embrio jaringan perpipaan PDAM Tirtamarta dapat mulai dibangun serta berkembang,” ujarnya.
Kemudian pada tahun 1917, dimulailah prakarsa pertemuan di antara Departemen Pemerintahan Dalam Negeri Hindia-Belanda di Batavia dengan Residen Yogyakarta, mengenai pembentukan sebuah perusahaan penyedia air bersih bernama Waterleiding Yogyakarta, yang merupakan cikal bakal PDAM Tirtamarta.
“Pada perkembangan selanjutnya, perusahaan tersebut diresmikan dengan direktur yang pertama bernama Sven Riis, pada tanggal 1 Januari 1926. Tanggal itulah yang menjadi dasar penentuan Hari Jadi PDAM Tirtamarta pada hari ini,” katanya.
Untuk pembangunan jaringan perpipaan sendiri, lanjutnya, telah dimulai jauh sebelumnya yakni pada tanggal 3 Januari 1921.
Dalam perjalanannya PDAM Tirtamarta sempat menyandang nama Hoogdrink Water Leiding Bedrief, Tepas Tirto Marto, Perusahaan Jawatan Air Minum Tirtamarta dan sejak tahun 1976 sampai sekarang menjadi Perumda PDAM Tirtamarta.
“Dalam kiprahnya, PDAM Tirtamarta secara berkala melakukan peningkatan standar mutu dan kualitas perpipaan serta air bersih, termasuk saat ini telah memiliki produk air kemasan sendiri dengan nama Air Yogyakarta (Ayo) Tirtamarta,” jelasnya.
Pihaknya pun sangat berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Dalam pelayanan kepada masyarakat Perumda PDAM Tirtamarta sudah tidak lagi mengenal beban puncak saat banyak masyarakat mengakses air dari PDAM.
“Selama 24 jam sudah bisa melayani secara stabil untuk masyarakat. Untuk kapasitas air yang bisa dilayani PDAM Tirtamarta mencapai 550 liter per detik,” bebernya.
Selain itu saat ini Perumda PDAM Tirtamarta juga telah melayani perhotelan di Kota Yogyakarta. “Sudah 100-an hotel yang jadi pelanggan, kalau pelanggan total di Kota Yogyakarta ada 31.500 kepala keluarga,” ungkapnya.
Majiya berharap agar masyarakat bisa memanfaatkan air minum PDAM Tirtamarta sebaik-baiknya dan menjadi pelanggan PDAM.
Sementara itu Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Perumda PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta yang telah menjelaskan pentingnya air bagi kehidupan.
“Narasi tersebut terbentuk dalam sejarah panjang perjalanan PDAM Tirtamarta, melalui kepeduliannya bahwa air sangat penting bagi kehidupan,” tandasnya. (RLS)