PUSARAN.CO – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta melaksanakan Musrenbang Anak Kota Yogyakarta Tahun 2023, Minggu (19/3) di Ruang Truntum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta.
Kegiatan ini juga diikuti oleh anak-anak penyandang disabilitas yang ikut menyuarakan hak-haknya untuk ikut memberikan saran dan masukan dalam pembangunan di Kota Yogyakarta.
Saat ditemui seusai acara Deky Maulana Purnomo dari Yaketunis mengatakan, sangat senang dan ingin mengikuti kembali kegiatan seperti ini. Ini merupakan pertama kalinya Deky mengikuti kegiatan semacam ini.
Menurutnya, selain bersosialisasi kepada orang lain, forum ini juga mampu mengekspresikan pandangan dan pendapat, melatih anak untuk mengenali permasalahan, serta diharapkan mampu meningkatkan kapasitas anak sebagai pelopor dalam hal pemenuhan hak anak.
“Seru sekali, ini pertama kali saya mengikuti kegiatan semacam ini dan dihadapkan dengan momen seperti ini yang mereka juga sama sama kritis seperti saya. Semoga juga bisa ikut kegiatan ini kedepannya,” jelasnya.
Ia berharap akan ada program penyuluhan dan sosialisasi bagi penyandang disabilitas seperti tunarungu, tuna daksa, tuna wicara, tuna netra, dan lain sebagainya. Sehingga banyak yang ikut berperan dalam pembangunan di Kota Yogyakarta.
“Kedepannya saya berharap akan banyak diadakan sosialisasi penyandang disabilitas seperti kepada mereka yang mengalami tunarungu, tuna daksa, tuna wicara, tuna netra, dan lain sebagainya. Selain itu juga ada program penyuluhan bagi anak disabilitas, sebab masih banyak anak yang mengalami kebutuhan khusus yang mendapatkan diskriminasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta Edy Muhammad mengatakan, melalui penjaringan suara pada Musrenbang Anak Tahun 2023 ini anak-anak bisa memiliki sarana dan wahana untuk berkreasi, mengekspresikan ide dan pemikirannya, serta menyampaikan aspirasi, agar mereka juga merasa ikut memiliki pembangunan Kota Yogyakarta.
Beda dari tahun sebelumnya rumusan yang dibuat oleh anak-anak ini biasanya hanya menyusun 10 suara anak. Namun di tahun ini perkembangannya sangat luar biasa dengan banyaknya kemunculan ide dan inspirasi baru dari anak-anak serta adanya generasi muda yang kreatif dan berpikir kritis.
“Yang dilakukan tahun ini ada kemajuan yang sangat bagus, dimana perbandingan di tahun kemarin hanya menyusun 10 suara anak. Namun hari ini semua suara anak-anak dijelaskan dengan detail dengan merencanakan kegiatannya apa dan yang bertanggung jawab siapa. Sehingga ini sangat meningkat perkembangannya,” jelasnya.
Kegiatan ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Kota Layak Anak yang mengamanatkan keterlibatan anak dengan usulan anak dalam perencanaan pembangunan.
Harapannya kegiatan ini dapat menjadi solusi dan pencerahan dalam merumuskan kebijakan guna mewujudkan Kota Yogyakarta menjadi Kota Layak Anak dengan keterlibatan anak dalam perumusan pembangunan daerah.
“Musrenbang Anak pada hari ini kiranya menjadi wadah yang memfasilitasi anak-anak untuk belajar berorganisasi, berkembang berpartisipasi pada kegiatan pembangunan daerah, serta berbagai kegiatan yang ada di masyarakat. Hal ini pentingĀ untuk membantu mengakomodasi hak-hak partisipasi anak,” katanya. (RLS)