PUSARAN.CO– Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan berkurang sekitar 100 ton/hari pada akhir tahun 2023. Target penurunan volume sampah itu dari gerakan zero sampah anorganik yang digagas Pemkot Yogyakarta sejak Januari 2023. Gerakan zero sampah anorganik itu juga tak lepas dari dukungan Linmas yang menjaga depo-depo sampah di Kota Yogyakarta.
Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menyebut sampai akhir Maret 2023, data menunjukan kemampuan gerakan zero sampah anorganik menurunkan rata-rata volume sampah yang dibuang ke Piyungan seberat 52 ton/hari. Dengan kemampuan itu ditargetkan menurunkan volume sampah menjadi sekitar 100 ton/hari pada akhir tahun 2023. Volume sampah dari Kota Yogyakarta yang dibuang ke TPA Piyungan sampai Maret 2023, sekitar 234 ton/hari.
“Gerakan zero sampah anorganik dengan basis pemilahan akan kita lanjutkan terus, Target sampai akhir 2023, berharap penurunan sampah yang dibuang ke Piyungan akan mampu diturunkan lagi menjadi 100 ton per hari,” kata Aman saat penyerahan bantuan tenda untuk Linmas pengawas depo, di depo sampah Utoro Loyo di Tegalrejo, Rabu (12/4/2023).
Menurutnya penurunan volume sampah itu berkat dukungan masyarakat Kota Yogyakarta terhadap gerakan zero sampah anorganik. Termasuk dukungan dari petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di bawah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta yang diterjunkan menjaga depo-depo sampah di Kota Yogyakarta.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada petugas Linmas dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta yang menjaga depo dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah di Kota Yogyakarta. Oleh sebab itu disediakan tenda bagi petugas Linmas yang berjaga di depo-depo sampah di Kota Yogyakarta.
“Rasa terima kasih kami sampaikan kepada Bank BPD DIY yang memberikan bantuan tenda sebagai sarana prasarana penanganan persampahan di 13 depo di Kota Yogyakarta,” ucap Aman yang juga Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta.
Aman berharap semangat kebersamaan dan kerja keras semua masyarakat dan Pemkot Yogyakarta dalam pengelolaan sampah dengan Gerakan zero sampah anorganik semakin menguat. Terutama untuk mewujudkan Kota Yogyakarta bebas sampah.
Sementara itu Pimpinan Bank BPD DIY Cabang Senopati, Suroso mengatakan merupakan kehormatan bagi Bank BPD DIY diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam menangani permasalahan persampahan di Kota Yogyakarta, meskipun tidak secara langsung. Diharapkan kerja sama antara Bank BPD DIY dan Pemkot Yogyakarta terus meningkat.
“Dengan adanya tenda ini mudah-mudahan bisa sedikit membantu dalam proses mengatasi sampah. Sedikit memberikan kenyamanan bagi petugas linmas dalam menjalankan tugas,” tambah Suroso.
Sedangkan Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat menuturkan dengan adanya tenda itu cukup membantu petugas Linmas saat berjaga di depo. Mengingat hampir semua depo sampah di Kota Yogyakarta kondisinya terbuka sehingga tidak ada tempat berteduh dari panas dan hujan bagi petugas Linmas yang berjaga. Total ada 4 orang Linmas yang ditugaskan di tiap depo di 13 depo sampah di Kota Yogyakarta. Mereka dibagi sif siang dan malam karena sif pagi petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta yang berjaga.
“Jadi linmas menjaga depo dan memberikan arahan kepada masyarakat yang membuang sampah. Sekaligus mengecek apakah sampahnya adalah sampah organik dan residu atau tercampur dengan sampah anorganik. Mereka secara persuasif memberikan arahan dan teguran ke masyarakat,” pungkas Octo. (RLS)