Pada tahun 2021, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) DIY menduduki peringkat pertama nasional dengan skor 69,67. Untuk itu, Wagub DIY KGPAA Paku Alam X mengimbau kabupaten/kota dan OPD di DIY, agar memfasilitasi generasi muda dalam berbagai bidang, untuk menggerakkan perubahan masyarakat menuju kualitas hidup, kehidupan, penghidupan lebih baik.
Sri Paduka mengungkapkan hal demikian pada Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pembangunan Daerah Triwulan II Tahun 2023 DIY, Kamis (27/07) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Rakordal kali ini mengangkat tema ‘Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Pemuda Membangun Desa.
“Rapat Koordinasi Pengendalian Triwulan II tahun 2023 kali ini mengangkat tema ‘Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Pemuda Membangun Desa’ dalam rangka mendukung visi nasional mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan mengoptimalkan bonus demografi di masa yang akan datang. Generasi muda, diharapkan menjadi penggerak kemajuan daerah maupun negara,” ujar Sri Paduka membacakan sambutan Gubernur DIY.
Di samping itu, Sri Paduka juga menyampaikan, angka kemiskinan DIY turun sebesar 0,45 persen menjadi 11,04 persen dan angka rasio gini yang turun 0,010 poin menjadi sebesar 0,449 dibandingkan September 2022 berdasarkan data BPS DIY Juli 2023. Disebutkan Sri Paduka, meskipun laju penurunan tersebut masih lambat, langkah yang dilakukan DIY dalam penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan di DIY sudah memiliki dampak.
Pada kesempatan tersebut, Sri Paduka pun menyerahkan rapor kinerja berkaitan dengan penilaian kinerja OPD/ Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran, triwulan II tahun 2023 DIY. Sri Paduka menyerahkan rapor kinerja atas Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja tertinggi kepada Inspektorat DIY dengan predikat baik dan Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja terendah yaitu Dinas Kebudayaan DIY dengan predikat baik.
Adapun rapor kinerja triwulan II tahun 2023 DIY atas Kuasa Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja tertinggi diserahkan kepada Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak dengan predikat Sangat Baik. Sementara rapor kinerja atas Kuasa Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja terendah diserahkan kepada Badan Penghubung Daerah dengan predikat Baik.
“Atas capaian tersebut, saya ucapkan selamat untuk perangkat daerah yang mencapai kinerja tertinggi, dan bagi yang masih berada di bawah, untuk tetap bersemangat meningkatkan kualitas dan memperbaiki diri,” tutur Sri Paduka.
Dalam rakordal kali ini, Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (Dirjen PDP), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Sugito, S.Sos, M.H. menyampaikan, pemerintahan desa sendiri mencakup 91% dari wilayah pemerintahan terendah di Indonesia. Dimana 9% sisanya merupakan wilayah pemerintahan kalurahan. Sehingga apabila desa bisa dikelola dengan baik, akan berkontribusi besar terhadap pembangunan di Indonesia.
Dipaparkan Sugito, dalam pembangunan desa, pemuda dapat berperan dalam berbagai hal seperti dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan kewirausahaan, pengembangan sistem informasi desa, dan pendampingan pengelolaan dan manajemen BUM Desa. Pemuda juga dapat berperan dalam pengembangan ekonomi desa dengan menciptakan nilai tambah terhadap produk desa, pengembangan e-commerce, pengembangan pertanian organik, dan pengembangan desa wisata.
Pada pengembangan teknologi tepat guna, pemuda juga dapat mengambil peran dalam mengembangkan alat pasca panen dan mengembangkan teknologi sumber energi perdesaan. Pemuda juga dapat memainkan peran pengelolaan sumber daya alam seperti melalui pemberian ide, inovasi, dan gagasan dalam pengelolaan potensi desa dan pendampingan pengembangan rintisan listrik tenaga mikrohidro, biogas, dan tenaga surya.
“Satu sisi kita masih ada tantangan terhadap keberadaan pemuda. Misalnya untuk partisipasi pemuda ini kadang di beberapa tempat masih kurang mendapatkan ruang karena mungkin soal kepercayaan. Tapi saya pikir kepercayaan ini bisa dibangun ketika mereka diberikan kesempatan,” ujar Sugito.
Oleh karena itu, Sugito menekankan, kelompok pemuda harus diberikan ruang agar dapat memberikan perubahan terhadap pembangunan desa. Kelompok pemuda sendiri merupakan generasi yang memiliki semangat juang tinggi, pemikiran yang kritis, dan berwawasan.
“Mereka (pemuda) bisa membangun sinergi dan solidaritas sosial warga di dalam pelaksanaan pembangunan desa. Peran mereka mulai dari melakukan misalnya pendataan. Peran mereka menemukan, mengenali berbagai potensi, sampai mereka untuk bersama-sama mengambil kebijakan di desa. Kemudian juga untuk bersama-sama di desa bersama dengan kelembagaan/pemerintah Desa untuk selalu aktif. Ruang itu saya yakin harus sama-sama kita berikan,” terang Sugito.
Selain dihadiri oleh Dirjen PDP Kemendesa PDTT, sebagai narasumber hadir pula Janu Muhammad, founder of Sayur Sleman. Turut hadir, Bupati Wali Kota se-DIY, Instansi Vertikal di wilayah DIY, dan Para Kepala OPD/PA/KPA Pemda DIY. (fia/rls)